Kembangkan Kurma, Pemprov Siapkan 1.000 Hektare di Pulau Sumbawa

Pemprov NTB telah menyiapkan lahan seluas 1.000 hektare di Labangka Kabupaten Sumbawa untuk budidaya tanaman kurma. Sebelumnya, investor asal Uni Emirat Arab (UEA) tertarik mengembangkan budidaya kurma seluas 1.000 hektare di NTB. Kepala Distanbun NTB, Muhammad Riadi, yang dikonfirmasi Suara NTB, Minggu, 2 Mei 2021 mengutarakan bahwa Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sudah berkoordinasi dengan pihaknya mengenai rencana investor asal UEA tersebut. Kebetulan, di Labangka terdapat lahan seluas 3.500 hektare yang akan dikembangkan menjadi food estate. ‘’Dari segi jenis tanahnya cocok, bisa untuk tanaman kurma. Kurma itu yang penting ndak ada tanah liat. Kalau tanah liat, maka musim kemarau pecah tanahnya, maka akan putus akarnya,’’ kata Riadi. Riadi menjelaskan, tanaman kurma cocok ditanam di tanah lempung berpasir. Sehingga, lahan yang ada di Labangka sangat cocok untuk budidaya kurma. Riadi menambahkan, tanah di kawasan Tambora juga cocok untuk budidaya tanaman kurma. Selain Labangka dan daerah kawasan Tambora, Riadi menyebut daerah Lombok Utara dan Lombok Timur bagian utara juga cocok untuk pengembangan tanaman kurma. Sedangkan daerah Lombok bagian selatan dinilai tidak cocok, karena tanahnya berupa tanah liat.