Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, menyerahkan alat rapid test antigen "Enram" buatan NTB kepada Bupati/Walikota di Science Techno Industrial Park (STIP) NTB, Senin, 10 Mei 2021.
Gubernur menjelaskan alasan penyerahan alat rapid test buatan PT. Hepatika Mataram (Enram) dilakukan di STIP NTB.
‘’Semangatnya, kami ingin STIP itu ada di semua kabupaten/kota. Mudah-mudahan setelah ini, Bupati/Walikota menyiapkan satu lokasi, satu tempat walaupun sederhana bisa digunakan sebagai STIP di masing-masing kabupaten/kota,’’ harap Gubernur.
Science Techno Park (STP) atau STIP merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Pusat. Gubernur mengatakan, mungkin NTB merupakan satu-satunya provinsi yang serius mengikuti arahan dan keinginan Presiden Jokowi untuk membangun STIP di Banyumulek, Lombok Barat.
Ia menjelaskan, alasan dibangunnya STIP. Karena tak mungkin suatu bangsa atau suatu daerah NTB akan mencicipi kesejahteraan jika tidak ada industrialisasi. Untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, tidak ada pilihan lain kecuali melakukan industrialisasi.
Menurut Bang Zul, keberhasilan STIP dilihat dari jumlah pengusaha baru mandiri yang dihasilkan. Oleh karena itu, tidak mungkin industrialisasi dipercepat tanpa adanya STIP. Karenanya, ia be
“STIP itu seperti BLK tetapi lebih kelihatan inkubasi bisnisnya. Diajar bisnis di situ. Anak muda lulusan SMK ada ide, ndak usah ke mana-mana, Pemda yang membantu. Sehingga muncul dari STIP pengusaha-pengusaha yang akan membantu ekonomi daerah,” terangnya.
Tugas Pemerintah, kata Bang Zul, bukan membuat produk. Tetapi memberikan ruang kepada masyarakat sehingga muncul pengusaha-pengusaha baru.
Kepala Dikes NTB, Lalu Hamzi Fikri mengatakan alat rapid test antigen Enram disiapkan dan dibeli dari PT. Hepatika Mataram sebanyak 50.000. Saat ini, persediaan alat rapid test Enram sebanyak 60.000.