Penulis Eat, Pray, Love Ungkap Wajah Islam. Channel YouTube OWN ©2021
Penulis novel terlaris dan fenomenal 'Eat, Pray, Love', Elizabeth Gilbert menemukan sisi terindah dari Islam. Wanita yang akrab disapa Liz ini mencoba berdamai dengan diri sendiri, saat kekalutan yang menyelimuti di masa perceraiannya dengan sang suami.
Kedatangannya ke Lombok, Indonesia, membawa sebuah ketenangan dan pertemuan tak terduga dengan seorang wanita muslim di Lombok. Meski tak mengetahui nama wanita itu, Elizabeth mengaku melihat wajah Islam yang sebenarnya dari tingkah laku dan ketulusan wanita itu.
Elizabeth pun tak peduli dengan kabar di berbagai dunia yang menjelek-jelekkan Islam. Alhasil, pengakuan Liz tersebut membuat selebriti kawakan Oprah Winfrey tercengang dan kagum.
Penasaran dengan kisah perjalanan Elizabeth Gilbert penulis novel 'Eat, Pray, Love' saat bertandang ke Indonesia hingga bertemu dengan seorang muslimah? Berikut ulasannya.
Merasa Tertekan dan Ingin Tenang di Pulau Kecil
Dilansir dalam sebuah acara bernama Super Soul Sunday, yang dibawakan oleh Oprah Winfrey, Elizabeth Gilbert menceritakan momen-momen sedihnya di masa perceraian dengan Jose Nunez.
Demi mendapatkan ketenangan, Liz, panggilan akrab wanita itu datang ke Indonesia. Ia menjalani 10 hari sendirian di sekitar Bali dan Lombok.
"Kala itu saya ada di Indonesia. Saya sedang mengalami perceraian yang begitu mengerikan di usia 31 tahun. Saya sangat tertekan. Saya putuskan pergi ke pulau kecil ini dan menjalani 10 hari untuk menyendiri dan berdamai dengan diri saya," kata Elizabeth seperti dikutip dari channel YouTube OWN, diunggah ulang di laman Instagram akun @_al_qh4s4s.
Puasa Bicara 10 Hari dan Berkeliling Santai
Demi mendapatkan kedamaian, Liz memutuskan untuk tidak berbicara selama 10 hari di salah satu pulau terkecil, serta memilih untuk berjemur dan berkeliling santai.
"Karena saya begitu malu dan menderita. Saya putuskan untuk tidak berucap satu kata pun selama 10 hari. Saya tidak kenal siapa pun dan berjemur di pantai," ujar Liz.
Selama berkeliling itulah Liz berniat mencari tahu segala aktivitas masyarakat miskin di sana, terutama kesibukan para nelayan yang mencari ikan di lepas pantai untuk dikonsumsi malam harinya.
"Di pulau nelayan kecil yang miskin di Lombok, Indonesia. Saya mengalami keracunan makanan parah. Rencana saya adalah berkeliling pulau kecil ini setiap hari. Lalu ada seorang perempuan muslim. Maksud saya dengan pulau miskin adalah apa yang nelayan ini tangkap di pagi hari adalah apa yang dimakan pada malam hari," terangnya.
Setiap hari menikmati indahnya pulau kecil di Indonesia, menjadi pertemuan pertama kalinya Liz dengan seorang wanita muslim. Acap kali berjumpa, wanita itu menyapa hangat dirinya meski tak pernah berkenalan atau pun bercengkrama.
"Dan perempuan ini, biasa melihat saya berkeliling selalu meletakkan tangan di dada sambil tersenyum ke arah saya ketika saya melintas. Saya pun melakukan hal yang sama," papar Liz.
Mengalami Malaria dan Ketakutan Sendirian
Suatu malam, Liz mengalami kondisi tubuh yang aneh. Pencernaannya terasa kurang sehat. Ditambah lagi ketakutan yang menyelimuti karena sendirian di kabin. Tak disangka, wanita muslim tadi datang dan melihat keadaan Liz.
"Saya sangat mual dan diam di kabin. Dehidrasi dan ketakutan. Saya kira saya kena malaria. Jauh dari orang yang kenal saya . Dan perempuan ini datang dan mencari saya. Nampaknya dia memerhatikan saya kemarin dalam kondisi kurang sehat," ujar Elizabeth.
Memberi Perhatian Bak Anak Sendiri
Wanita muslim itu memberi perhatian yang luar biasa pada Elizabeth. Meski tak mengenal satu sama lain, namun ketulusan wanita itu begitu terpancar.
"Tapi ketika dia tidak melihat saya berkeliling seperti biasa, dia datang dan mengetuk pintu. Melihat keadaan saya demikian, dia memberi isyarat seperti ini," tutur Elizabeth sembari menunjukkan jari telunjuknya.
Hingga akhirnya Elizabeth menangis seketika dalam pelukan wanita muslim tersebut. Selama sakit, wanita yang tak diketahui identitasnya itu merawat Liz bagaikan anaknya sendiri.
"Lalu ia kembali satu jam kemudian dengan membawa makanan segar dan air putih untuk saya. Saya mulai menangis di pelukannya. Dia merangkul saya seperti saya anaknya sendiri. Menenangkan dan merawat saya," tutur Liz terharu.
Wajah Islam Sebenarnya
Hingga saat ini, Elizabeth masih tidak tahu siapa sosok wanita muslim itu. Hal pasti yang ia terima kala itu, bahwa Islam sebenarnya terpancar dari dalam diri wanita muslim tersebut dan menepis segala isu yang tersebar di dunia mengenai keburukan Islam selama ini.
"Dan Anda tak tahu siapa namanya?," tanya Oprah.
"Saya tidak tahu namanya. Dia adalah penilaian saya pada Islam. Apa pun kata dunia tentang Islam. Dialah pandangan saya tentang Islam. Perempuan yang menyisir dan mengetuk pintu kabin, sampai dia menemukan orang yang menderita dan merawatnya," ungkapnya.
Oprah Terkejut
Kemurahan hati gambaran Islam sebenarnya muncul dari wanita muslim yang dijumpai oleh Elizabeth saat di Indonesia. Kendati tak kenal dengan orang asing dan terlepas dari utang budi apa pun, sosok muslimah itu datang merawat membantu begitu ikhlas. Diakuinya kuasa Tuhan itu datang dari hati.
"Oh my God," kejut Oprah.
"Itulah kebaikan terbesar yang pernah saya terima dalam hidup. Karena tidak ada hubungan apa-apa dengan saya, tidak pula berhutang apa pun pada saya. Ini benar-benar kuasa Tuhan melalui kemurahan hati seseorang," terang Liz.
Perceraian Elizabeth Gilbert
Pada akhir 2016 silam, penulis asal Amerika Serikat ini memutuskan untuk meninggalkan suaminya Jose Nunez, demi lebih dekat dengan sahabatnya yang menderita kanker, Rayya Elias.
"Musim semi lalu aku menerima kabar yang kemudian mengubah hidupku untuk selamanya. Sahabat baikku Rayya Elias didiagnosis memiliki kanker liver dan pankreas-sebuah penyakit yang tidak ada obatnya," tulis penulis novel 51 tahun itu di Facebook-nya.
Hal itu diakui Elizabeth, seolah-olah ada pintu jebakan yang terbuka di dalam hatinya, hingga menjadikan seluruh kehidupannya terpusat pada sang sahabat.
"Aku membatalkan segala hal yang bisa kubatalkan, dan langsung menuju sisinya, tempat di mana aku terus berada sejak saat itu," imbuhnya.
Video
Berikut video pengakuan penulis "Eat, Pray, Love" saat melihat wajah Islam yang sebenarnya.