Sosok AKP Rita Yuliana, Polwan cantik asal Lombok Timur, menjadi sosok sempat trending dalam pemberitaan pasca insiden polisi tembak polisi di rumah dinas Kadiv Propam non-aktif Irjen Ferdy Sambo. Siapakah Rita dan bagaimana kiprahnya di kepolisian?
Rita lahir di Selong, Lombok Timur, 1 Juli 1992. Ia adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Ayahnya seorang ASN.
Dalam sebuah wawancara, Rita mengaku, awalnya ia bercita-cita menjadi dokter. Namun, ia terpaksa mengubur cita-cita itu karena pertimbangan kondisi orang tuanya yang sebentar lagi akan pensiun. Biaya pendidikan dokter, dinilai terlalu tinggi.
Selepas bangku SMA 1 Pringgabaya, Lombok Timur, perempuan berparas menarik ini, mencoba peruntungan dengan mendaftar sebagai pramugari. Ia pun terpilih. Namun, ada klausul kontrak, yaitu membayar uang sebesar 20 juta rupiah yang membuat orang tuanya kurang mendukung.
Rita rupanya berjodoh dengan korps Bhayangkara. Ia mendaftar Akpol, dan diterima pada tahun 2010. Setelah masa pendidikan, Rita mengawali masa tugas di Polda DIY. Ia ditempatkan di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di Gunung Kidul.
Pada 2018, Rita menjadi wakil Polri yang mendapat beasiswa International Law Enforcement Liaison Officer Program di Beijing Foreign Studies University (BFSU) Beijing, China.
Pada 2019, Rita pindah tugas ke NTB. Ia bertugas di Subdit IV Dit Reskrimum Polda NTB. Di sini, Rita banyak bersentuhan dengan kasus perempuan, anak dan remaja. Ia juga ikut mengungkap kasus tindak perdagangan orang (TPPO) tujuan Timur Tengah.
Salah satu kasus yang cukup menjadi perhatian publik adalah kasus tari striptease alias tari bugil di salah satu klub malam di Senggigi, Lombok Barat. Saat itu, Rita melakukan penyelidikan dengan menyamar sebagai tamu klub.
Prestasi yang ditorehkan Rita membuat karirnya terus menanjak. Pada 2020, Ia dipercaya menjadi Kasat Lantas Polres Lombok Barat.
Selama menjabat Kasatlantas, Rita melakukan berbagai inovasi diantaranya membentuk Srikandi Ops Zebra Rinjani Polres Lombok dengan melakukan patroli bersepeda di sejumlah pasar tradisional di Lobar.
Selain itu, beberapa kegiatan dilakukan saat Patroli malam menyasar lokasi-lokasi tongkrongan untuk pencegahan penularan covid-19.
Pada pertengahan 2021, Rita kemudian dimutasi menjadi Kasatlantas Polres Lotim.
Saat insiden penembakan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Ferdy Sambo, Rita tengah menjabat Panit 1 Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Setelah namanya ikut trending pasca insiden itu, Rita pun sempat diterpa isu mundur dari Polri. Namun, Polri membantah isu ini. Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya, Kombes Langgeng Purnomo menyatakan, sampai saat ini pihaknya tidak menerima permohonan atau surat pengunduran diri dari AKP Rita Yuliana.
Hingga Jumat, 22 Juli 2022, Langgeng juga memastikan bahwa Rita aktif bertugas di Polda Metro Jaya.